Selasa, 12 November 2013

Nyamuk Culex

Culex Mosquitoes



Culex tritaeniorhynchus
Penampilan
•  Dewasa – Rongga dada, kaki, dan urat pada sayap selalu ditutupi dengan sisik berwarna coklat. Berwarna pudar. Ujung perut selalu menumpul
•  Larva bersarang pada 45 derajat permukaan air
•  Telur berwarna coklat, panjang dan silinder, vertical pada permukaan air, tersementasi pada susunan 300 telur. Panjang susunan biasanya 3 – 4mm dan lebarnya 2 – 3mm

Siklus hidup
•  Tahapan telur menjadi dewasa membutuhkan 6 – 10 hari
•  Metamorfosis sempurna – telur, larva, kepompong, dan dewasa

Pola hidup
•  Habitat – Pada dasarnya perkembangbiakan terjadi di ladang padi, genangan air limbah, dan saluran pipa
•  Ritme gigitan – Menggigit pada malam hari dan biasanya berdiam diri di dalam ruangan sebelum dan setelah makan darah. Terkadang nyamuk jenis ini beristirahat di luar ruangan
•  Lebih menyukai warna yang lebih gelap
•  Penerbang jarak jauh
•  Vektor utama untuk Encephalitis – B Jepang

Culex Quinquefasciatus , Penyebar Penyakit Kaki Gajah

Kita sering mendengar keganasan nyamuk Aedes Aegepty yang menyebabkan orang sakit malaria. Namun bagaimana dengan Culex Quinquefasciatus ? mungkin mendengar namanya saja tidak pernah.
Culex Quinquefasciatus adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah ( filariasis ). Hal ini terjadi bila si Culex menghisap darah pengidap filariasis sehingga larva cacing filariasis masuk dan berkembang biak ditubuhnya lalu si Culex menularkan larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya. Kasus penyakit kaki gajah banyak ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia seperi Malang Selatan dan Kediri.
Culex memiliki kebiasaan yang berbeda dengan saudaranya Aedes Aegepty, bila Aedes aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex menyukai air yang kotor seperi genangan air, limbah pembuangan mandi, got ( selokan ) dan sungai yang penuh sampah.
Culex, nyamuk yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu berkembang biak disegala musim. Hanya saja jumlahnya menurun saat musim hijan karena jentik-jentiknya terbawa arus. Culex melakukan kegiatannya dimalam hari. Untuk memberantas keberadaannya kita perlu menjaga kebersihan lingkungan dan jika perlu kita bisa melepaskan beberapa jenis ikan pada saluran air untuk memakan jentik-jentiknya.

Nyamuk, si Kecil Pembawa Aneka Penyakit

MESKI kecil, nyamuk bisa menjadi binatang berbahaya. Sebab, ia bisa membawa aneka penyakit yang mematikan. Sebut saja penyakit malaria, demam berdarah, cikungu-nya, bahkan radang otak. Semua dibawa oleh nyamuk.
Ada beragam jenis nyamuk pembawa virus. Cara hidup dan cara menggigitnyapun berbeda-beda.
Ada nyamuk Anopheles, Aedes aegypti, dan ada pula culex. Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini suka menggigit dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Nyamuk yang suka menggigit dalam posisi mendatar sesuai dengan posisi 'pendaratan' di permukaan kulit korbannya adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menjadi biang penya-kit demam berdarah dan Chikungunya. Nyamuk lainnya adalah nyamuk culex yang menyebabkan penyakit radang otak atau biasa disebut west nile virus alias virus Nil Barat. Penamaan tersebut disesuaikan dengan asal penyakit tersebut dari belahan benua Afrika.
Berikut adalah sejumlah jenis penya-kit yang diakibatkan gigitan nyamuk pembawa virus.
Chikungunya
Virus Chikungunya termasuk arbovirus dari genus Alphavirus. Bentuknya bulat dikelilingi duri. Pembawa virus bisa di tubuh manusia, primata, mamalia lain, dan burung.
Gejala pengidap Chikungunya adanya rasa linu di persendian semacam siku, lutut, lalu demam tinggi dan juga muntah-muntah. Mimisan bisa terjadi pada pasien anak-anak.
Daerah epidemi ditemukan di Afrika, India, Asia Tenggara dan Filipina. Penyebaran virus Chikungunya tidak di-tularkan antar-manusia, namun melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dengan masa inkubasi 1 - 12 hari. Nyamuk pembawa penyakit (vektor) dari jenis Aedes spp. yaitu Aedes aegypti, Aedes africanus dan nyamuk Mansoni spp.
Virus Chikungunya tidak tahan terhadap perlakuan ethanol 70%, sodium hypochlorite 1%, glutaraldehyde 2%, juga peka terhadap pelarut lemak. Ia juga tidak tahan di lingkungan yang lembab dan panas kering bersuhu di atas 58 derajat Celsius.
Demam Berdarah
Penyakit menular ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan sehingga dapat menimbulkan kematian. Gejala penyakit DBD mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38 C sampai 40 C atau lebih. Akan tampak bintik-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan). Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin. Penderita juga berkeringat dan terjadi pendarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya.
Penyakit Demam Berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus Dengue. Ciri-ciri nyamuk ini, berwarna hitam dan belang- belang (loreng) putih pada seluruh tubuh, berkembang biak di tempat penampungan air dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang. Seperti bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, ban bekas.
Nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di selokan /got atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah. Ia biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari. Nyamuk ini juga mampu terbang hingga 100 meter.
Malaria
Malaria salah satu penyakit yang tersebar luas di dunia. Beratus-ratus juta manusia dihinggapi malaria, yang terdiri dari tiga jenis utama: vivax, falciparum, dan malariae. Jenis virus keempat, yang disebut ovale, jarang kelihatan. Tapi jenis ini terdapat di Irian/Papua.
Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Jika nyamuk betina ini menggigit seorang pasien yang menderita malaria, darah yang diisapnya mengandung virus dan melalui beberapa taraf perkembangan di dalam tubuh nyamuk hingga akhirnya memasuki kelenjar air liur nyamuk. Virus bersemayam menunggu kesempatan untuk memasuki aliran darah pada orang berikut yang digigit nyamuk pembawa virus.
Kira-kira sepuluh hari pascagigitan nyamuk, virus malaria masuk ke dalam aliran darah.
Virus kemudian tumbuh dan mengganti semua hemoglobin di dalam sel darah merah.
Meskipun hanya satu virus yang menyerang setiap satu sel, tiap virus terus berkembang biak. Ketika sel darah pecah, kembali virus dilepaskan untuk memulai serangan terhadap sel-sel merah yang lain. Siklus itu berlangsung setiap 2 -3 hari.
Sebenarnya virus malaria dapat dibinasakan oleh alat pertahanan tubuh, terutama sel-sel darah putih di dalam limpa, hati, dan sumsum tulang. Tetapi serangan yang dibangun virus malaria sangat bertubi-tubi, membuat para 'aparat keamanan' tubuh cukup kerepotan.
Jika serangan malaria akut, pasien akan mengeluh merasa demam, lemas, sakit kepala, dan menggigil yang menyerupai serangan influenza. Dalam kondisi yang paling serius, suhu badan pasien naik hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala yang hebat, mengantuk, mengigau, dan pikiran kalut.
Perawatan bagi pasien adalah pemberian obat-obat antimalaria semacam chloroquine atau amodiaquine. Sedapat mungkin penderita mengonsumsi lebih banyak cairan, sari buah yang segar, dan makanan yang seimbang.
Malaria jenis viva lebih sukar disembuhkan dan paling sering kambuh. Tetapi akhirnya penyakit itu mereda dengan sendirinya.
West Nile Virus
Virus Nil Barat (west nile virus) kembali muncul di AS pada akhir 2002 di 44 negara bagian. Penyakit akibat WNV yang juga menyebabkan radang otak dahulu disebut sebagai penyakit 'dunia lama'.
Ternyata Kota New York, AS mulai dimasuki penyakit ini pada tahun 1999 dengan menelan korban jiwa tujuh orang dan menginfeksi 62 orang.
Dalam laporan Depkes AS, WNV masuk dalam keluarga virus yang bisa menyebabkan kerusakan otak (encephalitis). Penyakit lain dari keluarga virus tersebut adalah St Louis encephalitis dan Japanese encephalitis.
WNV juga termasuk adalah arbovirus yang ditularkan serangga nyamuk. Tempat hidup/habitat virus adalah burung, lalu dipindahkan oleh nyamuk. Kelak dapat pula menimbulkan penyakit bagi manusia dan sejumlah mamalia semacam kuda.
WNV juga berpindah melalui transfusi darah, transplantasi organ tubuh dan susu murni pada sejumlah kasus. Ketika pasien mulai terinfeksi tidak terlihat gejala-gejala tertentu. Namun satu penyakitnya muncul, lebih menyerupai orang yang terkena flu. Beberapa orang bisa mengalami sakit serius termasuk radang otak.
Kemungkinan meninggal dunia pada pasien dengan gejala semacam itu mencapai rata-rata 12%. Sejauh ini belum ada pengobatan khusus atau vaksin untuk mengatasi infeksi WNV.
Penyakit ini ditemukan di Uganda, Afrika 1937 dan daerah-daerah endemik semacam Israel, Afrika, India, dan Mesir. Kematian sejumlah burung gagak menjadi tanda dan mengawali kasus yang menyerang manusia.
WNV kemudian menyebar ke seluruh AS, di mana 4.161 orang terinfeksi dan 277 meninggal pada tahun 2002. Kasus terbesar menimpa negara bagian Illinois (835 kasus).
Tiga faktor utama yang membuat kemunculan WNV adalah perubahan iklim, populasi burung yang terinfeksi, dan penyebaran serta populasi nyamuk, khususnya nyamuk culex.
Penamaan West Nile virus sesuai dengan temuan pertama virus tersebut di daerah Nil Barat, Uganda, Afrika tahun 1937. Kejadian di pertengahan tahun 1990-an mulai masuk Rumania, Maroko dan Tunisa.
Rusia juga terkena wabah virus tersebut di akhir tahun 1990-an dengan 800 kasus.
Virus di AS ditemukan pada lebih dari 140 spesies burung, 36 spesies nyamuk, kuda, dan mamalia lain semacam kelelawar, kucing, kelinci dan sigung. (Maratun Nashihah/PusdokSM-14)
Culex Quinquefasciatus adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah ( filariasis ). Hal ini terjadi bila si Culex menghisap darah pengidap filariasis sehingga larva cacing filariasis masuk dan berkembang biak ditubuhnya lalu si Culex menularkan larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya. Kasus penyakit kaki gajah banyak ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia seperi Malang Selatan dan Kediri.
Culex memiliki kebiasaan yang berbeda dengan saudaranya Aedes Aegepty, bila Aedes aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex menyukai air yang kotor seperi genangan air, limbah pembuangan mandi, got ( selokan ) dan sungai yang penuh sampah.
Culex, nyamuk yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu berkembang biak disegala musim. Hanya saja jumlahnya menurun saat musim hijan karena jentik-jentiknya terbawa arus. Culex melakukan kegiatannya dimalam hari. Untuk memberantas keberadaannya kita perlu menjaga kebersihan lingkungan dan jika perlu kita bisa melepaskan beberapa jenis ikan pada saluran air untuk memakan jentik-jentiknya.





NYAMUK: SI MUNGIL BIANG PENYAKIT
Sebelum terlambat, lindungi tubuh si kecil dari gigitannya.

BEBERAPA bulan terakhir ini, penyakit malaria, demam berdarah dan
chikungunya merebak kembali di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan, di
beberapa daerah kasusnya dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa).
Biang penyakit-penyakit tadi cuma satu; nyamuk!

Saat menguing-nguing di udara kesannya binatang mungil yang menyebalkan ini
memang tidak berbahaya. Tapi penyakit yang ditularkan lewat gigitannya
terbukti dapat membawa kematian. Tak berlebihan jika Dr. Rosmini Day, MPH,
Direktur Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Departemen
Kesehatan, mengajak kita untuk mengantisipasi agar si kecil tidak terkena
gigitannya. Nah apa yang bisa kita lakukan?

* Untuk Bayi

Bila tidak perlu sekali, hindari penggunaan obat antinyamuk di kamar bayi.
Pencegahan gigitan nyamuk bisa dilakukan dengan cara:

- Memasang kelambu di tempat tidur si kecil. Perhatikan, jangan sampai ada
lubang atau celah yang bisa dimasuki nyamuk. Jangan lupakan pula kebersihan
kelambu. Debu-debu yang menempel pada kelambu bisa mengiritasi saluran
napas anak. Jadi, cucilah kelambu secara teratur dan sering.

- Penyejuk ruangan atau AC sangat membantu mengusir nyamuk karena biasanya
nyamuk enggan tinggal dalam ruangan dingin dan tertutup.
Apalagi jika kebersihan ruangannya selalu terjaga.

- Pakaian lengan panjang dan celana panjang dapat meminimalkan gigitan
nyamuk saat si kecil diajak bepergian. Akan tetapi, perhatikan bahan
pakaian yang digunakan. Jangan sampai ia malah berkeringat karena
kepanasan.

* Untuk Balita

Pada usia ini, anak semakin aktif. "Sepak terjangnya" tidak hanya di dalam
kamar tapi sudah mulai menjelajah ke seluruh rumah.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut:

- Gunakan obat antinyamuk

Perlu diketahui, beberapa jenis nyamuk seperti Aedes aegypti penyebab demam
berdarah memiliki "jam terbang" tersendiri, yakni antara pukul 05.00-12.00
dan 15.00-17.00. Puncak "serangan" adalah 2 jam setelah matahari terbit dan
2 jam sebelum matahari terbenam. Oleh sebab itu dengan menimbang manfaat
dan kerugian, kita bisa saja menyemprotkan obat antinyamuk ke
ruangan-ruangan yang sering dijadikan tempat bermain anak. Hanya saja,
jangan sekali-kali menyemprotkannya ketika si kecil tengah berada di dalam
ruangan.

Jika menggunakan obat antinyamuk elektrik gunakan 1-2 jam sebelum anak
masuk kamar. Begitu juga dengan obat antinyamuk semprot, lakukan 2 jam
sebelum anak menghirup udara dalam ruangan yang disemprot. Obat antinyamuk
bakar harus didiamkan lebih lama lagi, yakni sekitar 5 jam atau setelah
asapnya hilang dari ruangan.

Jika ingin menggunakan obat antinyamuk oles, pilih yang benar-benar aman
bagi balita, mengingat kulitnya yang masih sensitif. Penggunaannya juga
jangan terlalu sering. Cukup oleskan dalam keadaan mendesak seperti saat
bermain di kebun yang banyak nyamuknya.

* Anak usia sekolah

Gunakan obat antinyamuk dengan aturan sama seperti yang diterangkan tadi.
Usahakan juga untuk rutin mandi sore dan membersihkan diri karena kondisi
tubuh berkeringat dapat "mengundang" nyamuk.

PASANG KAWAT KASA

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan orang tua agar nyamuk tak
berkeliaran di rumah, yaitu:

- Memasang kawat kasa untuk menutupi lubang ventilasi di seluruh rumah agar
nyamuk tak masuk dari situ.

- Hindari menggantung pakaian karena nyamuk kerap bersembunyi di situ.
Simpanlah pakaian di lemari pakaian.

- Lakukan program 3M yaitu menguras wadah air secara berkala, menutup
tempat air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

- Lakukan abatisasi dengan menggunakan bubuk larvasida untuk membunuh telur
dan jentik nyamuk.

- Sarankan pada pihak RT/RW di lingkungan rumah untuk menyelenggarakan
program pembasmian nyamuk dengan pengasapan (fogging).

PENYAKIT YANG DI TULARKAN NYAMUK

BERIKUT sejumlah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk:

1. Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah kapiler
dan sistem pembekuan darah yang dapat menimbulkan risiko kematian.

* Cara Penularan

Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti pembawa virus Dengue
yang menggigit di pagi dan sore hari. Ciri-cirinya berwarna hitam dengan
belang- belang putih pada seluruh tubuh.

* Gejala

Penderita mengalami demam tinggi selama 2-7 hari dengan suhu 38-40° C.
Muncul bintik-bintik merah pada kulit. Terjadi pula mimisan, muntah darah,
nyeri ulu hati dan sebagainya.

* Pengobatan

Penderita mesti ditangani tim medis. Upaya pengobatan terutama ditujukan
untuk mengatasi perdarahan dan keadaan syok.

2. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit yang tersebar luas di dunia.
Penyebabnya adalah empat jenis virus, yaitu vivax, falciparum, malariae dan
ovale.

* Cara Penularan

Melalui nyamuk Anopheles betina. Kurang lebih 10 hari setelah gigitan,
virus penyebab malaria masuk ke dalam aliran darah, lalu berkembang biak
dan mengganti semua hemoglobin di dalam sel darah merah.

* Gejala

Demam dengan suhu mencapai 40° C, lemas, sakit kepala hebat, mengigau dan
menggigil yang menyerupai serangan influenza. Akibatnya selain gangguan
metabolisme, penderita akan mengeluarkan banyak keringat.

* Pengobatan

Pengobatan intensif dilakukan di rumah sakit. Namun penderita disarankan
untuk mengonsumi banyak cairan dan memperoleh asupan makanan bergizi.

3. Chikungunya

Virus chikungunya termasuk arbovirus (arthropod borne virus) dari genus
Alphavirus. Nyamuk pembawa penyakit ini dari jenis Aedes aegypti, Aedes
africanus, dan nyamuk Mansonia

* Cara Penularan

Penyebaran virus terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dengan masa
inkubasi 1 - 12 hari.

* Gejala

Rasa linu di persendian tangan dan kaki serta pergelangan lutut. Demam
tinggi dan muntah-muntah, menggigil, sakit kepala, sakit perut serta bintik
merah pada kulit seperti penderita demam berdarah. Mimisan bisa terjadi
pada pasien anak-anak.

* Pengobatan

Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk chikungunya. Umumnya pengobatan
bersifat simtomatis. Penderita akan diberi obat penurun panas dan
penghilang rasa sakit. Dianjurkan banyak beristirahat dan banyak minum
serta mengonsumsi menu makanan bergizi. Vitamin bisa digunakan untuk
menambah daya tahan tubuh.

4. Filariasis

Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk seperti
Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat
kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

* Cara penularan

Penderita awalnya digigit nyamuk yang sudah "terkontaminasi" larva stadium
III. Siklus penularan penyakit kaki gajah melalui dua tahap.
Pertama, tahap perkembangan dalam tubuh nyamuk. Kedua, tahap perkembangan
dalam tubuh manusia.

* Gejala

Demam selama 3 ­ 5 hari, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dan
sakit terasa menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan.

* Pengobatan

Dititikberatkan untuk mencegah kecacatan dan mengurangi sakit.

5. West Nile Virus

Virus Nil Barat (west nile virus/WNV) termasuk arbovirus yang ditularkan
nyamuk. Tiga faktor utama kemunculan WNV adalah perubahan iklim, populasi
burung yang terinfeksi dan penyebaran populasi nyamuk, khususnya nyamuk
culex.

* Cara penularan

Pada awalnya virus tersebut hidup pada tubuh burung. Dari burung lalu
"disebarluaskan" oleh nyamuk. Virus ini dapat menimbulkan penyakit bagi
manusia dan sejumlah mamalia.

* Gejala

Saat terinfeksi WNV tidak terlihat gejala-gejala tertentu kecuali seperti
orang terkena flu. Namun akibatnya bisa sangat serius termasuk encephalitis
(radang otak).

* Pengobatan

Sejauh ini belum ada pengobatan khusus atau vaksin untuk mengatasi infeksi
WNV.

6. Japanese Encephalitis

Japanese Encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.
Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Culex.

* Cara penularan

Awalnya virus Japanese Encephalitis berkembang biak dalam tubuh babi.
Lalu, nyamuk betina Culex mengisap darah babi dan menularkan virus ini saat
menggigit manusia.

* Gejala

Demam, sakit kepala, lemah, mengingau, mengantuk, lumpuh, bahkan pingsan

* Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan yang dilakukan
sekadar simtomatis untuk mengurangi gejala sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar