Selasa, 12 November 2013

STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT





STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
MAKANAN BIASA

Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus karena penyakitnya.

Makanan harus cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain. Salah satu standar makanan biasa yang mengandung antara 1100 – 2500 kilokalori sehari dapat diberikan.
Makanan yang tidak boleh diberikan adalah makanan yang terlalu merangsang saluran pencernaan seperti makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol.

Pembagian makanan sehari:
Pagi : nasi, telur, sayuran, minyak, susu bubuk, gula pasir
Pukul 10.00 : kacang hijau, gula, pisang
Siang : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak,
pisang
Pukul 16.00 : maizena, gula pasir, susu bubuk
Malam : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak,
pisang
Pukul 21.00 : biskuit, gula pasir, susu bubuk
MAKANAN LUNAK

Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu dan pasien dengan suhu badan meninggi.

Makanan harus cukup energi, protein, dan zat gizi lain. Salah satu standar makanan lunak yang mengandung 900 – 1900 kilokalori sehari dapat diberikan.

Syarat-syarat makanan lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung serat, tidak menimbulkan gas, tidak mengandung bumbu yang merangsang, tidak digoreng, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

Makanan yang Boleh Diberikan
Nasi ditim, ditanak, dikukus; kentang direbus, dipure; mie, bihun, makaroni, soun, misoa direbus; roti; tepung-tepungan dibuat bubur atau puding; gula.

Mentega, margarin untuk mengoles roti atau dicampur ke dalam makanan; minyak goreng untuk menumis; santan encer
Daging sapi, kerbau, ikan, unggas direbus, ditim,diku- kus, disemur, dipanggang; telur direbus, didadar,dice-plok air dicampur dalam makanan atau minuman; keju, joghrut, susu; kacang hijau, kacang merah dalam jumlah terbatas direbus;te-mpe, tahu, oncom direbus, ditumis, dikukus, dipangga-ng; susu kedele
Sayuran yang tak banyak serat dimasak:bayam, kang kung, kacang panjang, bun cis muda, oyong muda di- kupas, labu siam, labu kuniNg, labu air, tomat, terubuk, kembang kol, ketimun muda dikupas.
Buah segar:pisang,pepaya
Jeruk,mangga,sawo,adpo- kat, sari sirsak; buah lain dimasak: nenas, jambu bi-ji tanpa biji; buah dalam kaleng.

Bumbu dapur, pala, kayu manis, asam, gula, garam dalam jumlah terbatas.
Teh encer, sirop, coklat, susu.

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan
Nasi goreng, beras ketan, jagung, cantel, ubi, singkong, talas.

Margarin, minyak goreng untuk menggoreng; santan kental.
Daging berlemak banyak; daging,ikan, unggas,telur digoreng; kacang tanah digoreng; tempe, tahu, oncom digoreng.
Sayuran mentah;sayuran yang menimbulkan gas: kol, sawi, lobak; sayuran banyak serat:genjer,kapri daun singkong, nangka, Keluwih, melinjo, pare.
Buah banyak serat atau menimbulkan gas: kedon-dong, nangka, durian.

Cabe, merica dan bumbu lain yang merangsang.
Minuman yang mengandu ng gas: air soda,coca-cola fanta dan sebagainya; mi numan beralkohol.


MAKANAN SARING

Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, menderita infeksi akut, seperti gastro enteri tis, tifus abdominalis; kurang kalori protein (KKP) dengan nafsu makan yang sudah membaik, tetanus dan sukar menelan.

Makanan diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin. Salah satu standar makanan saring yang mengandung 900-1700 kilikalori sehari dapat diberikan.

Syarat makanan saring adalah mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan gas, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

Makanan yang Boleh Diberikan
Bubur beras dihaluskan atau disaring; roti dipang- gang atau dibuat bubur, biskuit, kraker; tepung-te-pungan dibuat bubur, bubur havermout, puding; kentang rebus dihaluskan atau dipure; gula, sirop; mentega atau margarin da-lam jumlah terbatas dioles-kan atau dicampur ke dal-am makanan
Daging giling dihaluskan, dikukus, dipanggang; tel-ur rebus ½ masak, dicep-lok air, ditim, diorak arik, dicampur dalam makanan atau minuman;tempe dan tahu digiling atau dihalus-kan kacang hijau saring, sari kedele, ikan tanpa du ri ditim, disetup, dipangg-ang, susu.

Sayuran rendah serat di-rebus, disetup dan disari-ng atau dihaluskan: bayam, wortel, labu siam, labu kuning, dan sebagai nya.
Buah-buahan rendah serat di-haluskan atau disaring: pepaya, pisang, jeruk, dan sebagainya
Bumbu-bumbu tidak merang-sang dalam jumlah terbatas.
Susu, teh encer, coklat

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan
Beras ketan, jagung, can-tel, ubi, singkong
Minyak, semua makanan yang digoreng, kelapa, santan
Daging berlemak, dagi-ng digoreng, diawet: da ging asap, dendeng, ab on, sosis; ikan banyak duri: bandeng, mujair, mas digoreng; kacang tanah, kacang merah.
Sayuran banyak serat: daun singkong, daun kacang, kangkung, dsb; sayuran yang menimbul kan gas: kol, sawi,lobak sayur mentah
Buah-buahan tinggi serat dan yang menim-bulkan gas: nenas, jam bu biji, nangka, kedon-dong, durian, dan sebagainya.
Cabai, merica dan bum bu lain yang merangsa ng.
Minuman yang menga-ndung gas: air soda, minuman botol ringan (coca-cola, fanta, dan sebagainya); minuman beralkohol.



Makanan yang Boleh Diberikan
Bubur beras dihaluskan atau disaring; roti dipang- gang atau dibuat bubur, biskuit, kraker; tepung-te-pungan dibuat bubur, bubur havermout, puding; kentang rebus dihaluskan atau dipure; gula, sirop; mentega atau margarin da-lam jumlah terbatas dioles-kan atau dicampur ke dal-am makanan
Daging giling dihaluskan, dikukus, dipanggang; tel-ur rebus ½ masak, dicep-lok air, ditim, diorak arik, dicampur dalam makanan atau minuman;tempe dan tahu digiling atau dihalus-kan kacang hijau saring, sari kedele, ikan tanpa du ri ditim, disetup, dipangg-ang, susu.

Sayuran rendah serat di-rebus, disetup dan disari-ng atau dihaluskan: bayam, wortel, labu siam, labu kuning, dan sebagai nya.
Buah-buahan rendah serat di-haluskan atau disaring: pepaya, pisang, jeruk, dan sebagainya
Bumbu-bumbu tidak merang-sang dalam jumlah terbatas.
Susu, teh encer, coklat

MAKANAN CAIR

Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, suhu badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan belum dapat membuka mulut cukup lebar, tifus abdominalis dan Kurang Kalori Protein (KKP) berat dengan berat badan lebih dari 7 kg dan umur lebih dari 1 tahun.

Makanan ini mengandung cukup energi dan protein tapi rendah zat besi, tiamin, dan vitamin. Makanan cair standar mengandung 1000 kilokalori tiap 1000ml tapi atas permintaan khusus dapat dibuat makanan cair yang mengandung 1200 kilikalori tiap 1000ml.
Syarat-syarat makanan cair:
1. Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan
dengan kebutuhan cairan dan energi;
2. Makanan tidak merangsang;
3. Bila diberikan lewat pipa, konsistensi sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa karet yang digunakan untuk bayi dan anak;
4. Bila tidak melalui pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa; dan
5. Diberikan dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari).


Cara Menyiapkan dan Memberikan Makanan
- Bila ada lemari es, makanan dapat dibuat sekaligus
untuk 24 jam, dimasukkan dalam botol steril dan
disimpan.
- Bila tidak ada lemari es, makanan hendaknya dibuat
menjelang waktu makan. Makanan tidak boleh
dibiarkan pada suhu kamar selama 6 jam.
- Makanan cair dapat diberikan dengan sendok atau
melalui pipa (sonde). Sebelum diberikan, makanan
dihangatkan hingga suhu badan.

MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN
maizena, tepung beras, tepung terigu, tepung sagu, hunkwe, tepung kanji, gula, margarin, minyak kelapa, dan minyak kacang.
Susu sapi, sari kedele, telur dicampur dalam makanan, bubur kacang hijau saring.
Sari buah dari jeruk, tomat, pepaya, sirsak, apel; sari sayur dari bayam, labu kuning, dan wortel.
Makanan apa saja yang tidak boleh dimakan pasien pasca operasi setelah pulang dari Rumah Sakit ?
TIDAK ADA LARANGAN !!!
Kita masih kerap mendengar adanya larangan makan makanan tertentu bagi pasien pasca operasi setelah berada di rumah. Macam-macam larangan dilontarkan oleh para kerabat dan tetangga ketika menjenguk pasien pasca operasi di rumahnya. Keluarga yang satu melarang makan ini, tetangga melarang makan itu.

Pengaruh dari pihak keluarga dan tetangga adakalanya membuat pasien bingung kendati saat pulang dari Rumah Sakit sudah dipesan oleh dokter bahwa tidak ada larangan makanan apapun alias bebas.
Sepanjang tidak ada pesan khusus dari dokter sehubungan dengan jenis penyakit dan jenis operasinya, maka pasien bebas makan makanan apapun sesampainya di rumah.

Contoh Kasus:
Seorang ibu muda menjalani operasi cesar (sectio caesaria) untuk melahirkan bayinya. Ketika masih di Rumah Sakit, si ibu diberi makan yang enak-enak seperti daging, telor, sup, buah, snack dan lain-lain. Eh, begitu sampai di rumah, para kerabat melarang makan ikan, daging, sayur berkuah, dan seabreg larangan lainnya. Ngenes deh.
Tak perlu heran jika kemudian si ibu muda masih lemas dan pucat kendati operasi sudah berlangsung 2 minggu sebelumnya. Padahal setelah kurun waktu tersebut mestinya si ibu sudah bisa jalan-jalan ke Mall.
Dalam praktek sehari-hari, kejadian semacam ini masih ada. Ketika ditanya mengapa para kerabat atau tetangga melarang makan makanan tertentu, jawabannya nyaris seragam, yakni: takut luka operasi lambat kering, takut gatal dan lain-lain.
Kadang pasien atau pihak keluarga bertanya:

* Bolehkah makan daging, ayam, ikan ?
* Bolehkan makan makanan yang digoreng (berminyak)
* Bolehkan makan sayuran bersantan ?

Jawab: Boleh !!! Bahkan sangat dianjurkan makan makanan bergizi agar mempercepat penyembuhan luka operasi dan kondisi tubuh segera pulih kembali.
Pernahkan kita mencangkok pohon buah ? Ketika kita mencangkok pohon buah, kulit pohon diiris melingkar, kemudian diberi tanah paling subur di sekeliling irisan dan disirami setiap hari. Mengapa? Supaya segera tumbuh akar di sekeliling irisan kulit pohon.
Nah, seperti itulah gambaran pasca operasi. Jika ingin cepat proses penyembuhan dan tubuh bugar kembali, maka pasien pasca operasi harus makan makanan bergizi.
TIPS PERAWATAN PASCA OPERASI :: :: ::
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:

* Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
* Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
* Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
* Usahakan cukup istirahat.
* Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
* Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
* Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
* Minum obat sesuai anjuran dokter.

Bagi pasien yang jauh dari kota, dapat minta ijin dan petunjuk tatacara merawat luka kepada dokter untuk merawat sendiri luka operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar